Senin, 19 Desember 2016

“CINTA LAKI-LAKI BIASA” KARENA KEBAHAGIAAN TIDAK HARUS DIUKUR DENGAN MATERI

Judul Film : Cinta Laki-laki Biasa

Cast        : Deva Mahenra, Velove Vexia, Nino Fernandez, Dhini Aminarti, Ira Wibowo

Keluarga bahagia? Potret kehidupan yang didambakan oleh setiap anak manusia. Dalam hidup, orang tua tidak pernah mau menyengsarakan anaknya. Oleh karenanya, ketika sang anak perempuan beranjak dewasa, mereka harus memastikan calon suami sang anak mempunyai bibit, bebet dan bobot yang baik serta masa depan mencerahkan. Tapi, apakah setiap kekayaan membuahkan bahagia yang selalu mereka idamkan? Ataukah justru, kekayaan itu malah membentuk topeng bahagia yang tak pernah menentramkan. Semua akan terjawab setelah kalian menonton film Cinta Laki-laki Biasa. Siap dengan reviewnya?

Jika bertanya apa yang akan dilakukan ketika libur panjang, jawabannya adalah jika tidak liburan maka menontonlah hiburan paling menyenangkan. Meski harus mengeluarkan setidaknya uang yang lumayan, menonton di bioskop tidak pernah membuat saya merugi. Karena hasil yang didapat adalah pembelajaran tentang makna kehidupan. Dari situlah saya belajar mengerti tentang arti cinta kasih maupun perbedaan. Ada banyak film yang jika kalian bisa melihat makna yang terkandung didalamnya adalah makna edukasi yang membuat kita setidaknya mengerti tentang bagaimana seharusnya hidup di dunia ini.

Sabtu, 10 Desember 2016, adalah perdana menonton film Cinta Laki-laki Biasa yang telah tayang 9 hari lamanya. Mendengar judulnya, saya berfikir bahwa ini adalah judul yang unik dan membuat saya penasaran. Apalagi ketika tahu bahwa yang menjadi pemain utama adalah idola saya yaitu Deva Mahenra. Dan kebetulan yang lain, Devalova (sebutan fans Deva Mahenra) mengadakan nonton bareng with Deva Mahenra di Blok M Plaza Show 2 pukul 14.00. Sungguh, kebetulan yang memberuntungkan bagi saya. Akhirnya bisa ketemu dan nonton bareng satu teather sama pemainnya itu rasanya, speechless. Saya sampai tiga kali minta foto bareng sama Deva. Pertama foto dengan Ka Deva, Teh Dhini dan Tante Ira Wibowo. Kedua, foto dengan ka Deva dan Bunda Asma Nadia setelah menonton filmnya dengan keadaan mata yang benar-benar sembab (bapeeerrr Paraaahhhh). Dan ketiga saat meminta tanda tangan pada novelnya, nah yang ini kita selfie berdua. Pokoknya, puas paraaahhh.



Ini adalah buku kesekian karya Bunda Asma Nadia yang diangkat ke Layar Lebar. Seperti biasa, film ini sukses mengubah pola pikir saya tentang sebuah hubungan. Didalamnya terdapat makna bahwa sejauh apapun kamu dengan jodohmu, Allah akan tetap selalu menuntunnya kearahmu, jadi jangan khawatir. J Karena katanya, “semua akan nikah pada waktunya”.


Film ini menceritakan cinta luar biasa dari laki-laki biasa. Iya, itulah cinta Muhammad Rafli Imani (Deva Mahenra) kepada Nania Dinda Wirawan (Velove Vexia). Awal pertemuan yang cukup unik bagi saya, sebab bukan dengan adegan tabrakan dijalan lantas beberapa hari jadian. Dan bukan juga dengan adegan marah-marah karena ditabrak mobilnya terus minta ganti rugi lalu tukeran nomor, bukan. Karena adegan yang ada adalah adegan normal sebagaimana dalam kehidupan realita minta maaf dan cuek bebek. Pertemuan yang berawal dari hari pertama Nania KKN di perusahaan perumahan dan diterima dengan mentornya adalah Rafli sendiri. Nania dituntut untuk bekerja di lapangan (melakukan pekerjaan kasar seperti kuli bangunan) dengan Rafli sebagai kepala proyeknya. Semakin hari, Nania semakin mengetahui bagaimana seorang Rafli. Kepala Proyek yang dengan sepenuh hati mengerjakan pekerjaanya. Kepala proyek yang tidak hanya memikirkan keuntungan bagi perusahaannya tapi kenyamanan serta kekokohan bangunan rumah yang dikerjakannya. Kedekatan mereka terbilang biasa saja karena Rafli tidak menunjukkan ketertarikan pada Nania. Atau bisa dibilang Rafli sedikit minder dengan status social Nania yang berasal dari keluarga kaya. Hingga pertanyaan Nania tentang wanita impian Rafli di sela-sela pernikahan Tole dan Ida (Sahabat Rafli) membuat Nania begitu mengagumi sosoknya.


Waktupun berlalu, bertahun-tahun hingga pada akhirnya, Rafli melamar Nania. Keluarga Nania yang terbilang kaya tidak pernah setuju dengan lamaran Rafli, karena ibu Nania (Ira Wibowo) telah menjodohkan anak bungsunya itu dengan calon dokter lulusan Jerman bernama Tyo (Nino Fernandez) yang tidak lain adalah anak temannya ibu Nania (Donna Harun). Namun,sekeras apapun Ibu dan kakak-kakak Nania melarang pernikahan mereka, sekeras itu juga Nania berusaha untuk menentang mereka.

Nania benar, dia tidak pernah salah memilih Rafli menjadi imam dalam rumah tangganya. Rafli adalah sosok suami yang begitu bertanggung jawab dan sayang kepada istri dan ibunya. Dari pernikahan mereka, Nania dan Rafli diamanahkan dua orang anak (perempuan dan laki-laki) yang diberi nama Yasmin dan Yusuf. Keluarga yang mereka pertontonkan adalah sebuah keluarga bahagia impian setiap manusia. Yang unik namanya Yasmin. Rafli memberi nama anak pertamanya itu Yasmin Cinta Muhammad (diperankan oleh Messi Gusti).

Hingga suatu hari, Nania mengalami sebuah kecelakaan sehingga menghilangkan memori ingatannya dan lumpuh. Saat itu juga, hati Rafli seakan remuk. Setiap hari, Rafli membagi waktunya untuk bekerja, mengunjungi Nania hingga mengurus dua anaknya. Karena hal ini,kedekatan Rafli dengan ibu dan kakak-kakak Nania seakan sedikit membaik. Tapi, selalu satu yang membuat Rafli benar-benar terpukul adalah ingatan Nania yang tak kunjung kembali. Menganggap rafli sebagai sosok asing yang baru hadir dalam hidupnya. Bahkan menganggap dirinya tidak pernah mempunyai anak bernama Yasmin dan Yusuf.

Adegan paling menyentuh yang tanpa sadar membuat saya meneteskan air mata adalah ketika kerinduan Yasmin akan Bundanya. Dimalam ketika Rafli sedang menidurkan Yusuf, Yasmin berdiri dipintu kamar Rafli dan menangis mengingat Bundanya yang tidak mengenalnya. Sungguh, itu adalah adegan paling dramatis sepanjang film menurut saya. Ikut merasakan bagaimana hancurnya perasaan seorang anak ketika tahu bahwa Ibunya sendiri tidak mengakuinya (terlepas dari sakit ingatan yang diderita Nania).

Saya terkesima dengan kegigihan Rafli membuat Nania mengingat dirinya. Sungguh, saya ingin dicintai seperti cara Rafli mencintai Nania. Yang walau dalam keadaan tersulitpun, laki-laki itu masih bisa mencintainya setulus hati.

Ingin melihat cerita romance paling bikin baper sejagad hati. Saya rekomendasikan film ini untuk kalian.

Alur ceritanya cukup ringan dan terkesan sekali realitanya. Menonton film ini tidak seperti sedang menonton sebuah dongeng, melainkan seperti sedang menonton kisah nyata paling romantis di negeri ini. Dari sekian banyak film yang sedang tayang, coba melipir ke Cinta Laki-laki biasa yuk, disana ada Kang Rafli yang menunggu kalian menjadi Korban Bapernya. Hehehehe…



Berikut Quote percakapan selama film diputar, sisanya kalian tonton saja yaa.. J
“Memang Wanita seperti apa yang cocok untuk Kang Rafli?”
“Yang shalihat dan menutup auratnya.”
“Mencoba dan terus berjuang tetap lebih baik. Perkuat harapan dengan doa-doa. InsyaAllah bisa.”
“Bismillah, Nania mau belajar taat sama perintah dan larangan Allah, supaya bisa ke surge sama Kang Rafli.”
“Sebab kebahagiaan terlalu sempit jika cuma dimaknai dengan materi.”

Senin, 28 November 2016

FANTASTIC BEASTS AND WHERE TO FIND THEM (REVIEW FILM) WELCOME TO THE MAGIC WORLD

Ditulis, untuk bahan pengingat sendiri karena katanya Fantastic Beast and Where to Find Them bakalan dijadiin 5 film yang bakal release 2 tahun sekali.

Judul : Fantastic Beasts and Where To Find Them
Adaptasi dari : Fantastic Beast and Where to Find Them oleh. J.K.Rowling
Durasi film : 133 menit
Pemain :Eddie Redmayne, Katherine Waterston, Alisa Sudol, Colin Farrell, Ezra Miller
Sutradara : David Yates
Scriptwriter: J.K. Rowling
Genre : Fantasy
Rating : Remaja







Welcome to the magic world everyone!!! Aku mau ngucapin selamat buat yang rindu sama Harry Potter. Akhirnya  hadir lagi film sekelas fantasinya tante Rowling ditahun 2016. Walaupun setting tempatnya beda sama Harry Potter, yaitu di Amerika (New York), tapi menurut aku pribadi cukup banget buat ngilangin rindunya penggemar HP. Nonton sekitar tanggal 20 November 2016 hari Minggu kemarin, dan sekarang pengen nonton lagiii saking cintanya sama Newt Scamander!!!!! Wkwkwkwkwk.


Tahu ada film Fantastic Beasts ini dari Instagramnya Indo Harry Potter, Sempet pengen beli tiket nobarnya, tapi apa daya karena hobby sok sibuk jadi harus dicancel. Hikz. Hypenya sendiri sudah terasa sejak lama dan tayang perdana di Indonesia  tanggal 16 November 2016, sedangkan jadwal tayang resmi di US adalah tanggal 18 November 2016.


Nonton film ini jangan di ekspektasikan bakalan nonton film sekelas Harry Potter ke 7. Greget dari awal sampai akhir. Karena menurutku, film ini punya awal yang cukup membosankan. Tapi bagi yang udah khatam nonton HP mah, pasti bakal asyik-asyik aja nonton film Fantastic Beasts ini. Dilihat dari arti judulnya Fantastic Beasts and where to find them adalah Hewan-hewan gaib dan dimana dapat menemukan mereka. Memang menceritakan petualangan Newt Scamander (murid Hogwarts) untuk menemukan hewan-hewan itu di dunia No – Maj (sebutan Muggle di Amerika) yang lepas karena koper sihirnya tertukar dengan koper milik Jacob Kowalski (seorang No-Maj). Newt ditangkap oleh mantan Auror yang bekerja untuk MACUSA semacam Ministry of Magicnya USA yang bernama Porpentina Goldstein. Karena Newt dianggap melanggar peraturan penyihir terhadap No Maj di Amerika, namun kesaksian Goldstein tidak digubris oleh pimpinan MACUSA. Awal yang cukup alot dan sedikit membuat kecewa karena minim nuansa pertarungan tongkat sihir. Tapi sound effect pas adegan menghilang bikin kaget jantung.

Banyak humor yang dikeluarkan oleh seekor Niffler (hewan magic) yang hobynya nyolong emas sama yang berbau-bau berkilauan. Kemistri Newt sama hewan-hewannya itu dapet banget. Dan jujur aku terpesona banget sama yang penyayang hewan. Pokoknya, nonton Fantastic Beast itu nostalgia banget sama Harry Potter. Ya walaupun Daniel Radclife lebih ganteng dari Eddie Redmayne. Over all aku menikmati dunia sihirnya tante Rowling di Fantastic Beast ini. Film ini recommended banget buat akhir November kalian yang nyari hiburan. Tenang aja, nonton Fantastic Beast and where to find them ngga musti khatam nonton Harry Potter dulu kok. Dihimbau juga buat para orang tua, ini tontonan untuk Remaja 13 tahun keatas yah. Jadi, kalau mau nonton, mending anaknya dititip dulu kemana gitu. Soalnya walaupun mereka diajak nonton juga ngga bakal ngerti itu film apa. So, be wise ya bu pak… hehehehe…