Cast : Deva Mahenra, Velove
Vexia, Nino Fernandez, Dhini Aminarti, Ira Wibowo
Keluarga
bahagia? Potret kehidupan yang didambakan oleh setiap anak manusia. Dalam
hidup, orang tua tidak pernah mau menyengsarakan anaknya. Oleh karenanya,
ketika sang anak perempuan beranjak dewasa, mereka harus memastikan calon suami
sang anak mempunyai bibit, bebet dan bobot yang baik serta masa depan
mencerahkan. Tapi, apakah setiap kekayaan membuahkan bahagia yang selalu mereka
idamkan? Ataukah justru, kekayaan itu malah membentuk topeng bahagia yang tak
pernah menentramkan. Semua akan terjawab setelah kalian menonton film Cinta
Laki-laki Biasa. Siap dengan reviewnya?
Jika
bertanya apa yang akan dilakukan ketika libur panjang, jawabannya adalah jika
tidak liburan maka menontonlah hiburan paling menyenangkan. Meski harus
mengeluarkan setidaknya uang yang lumayan, menonton di bioskop tidak pernah
membuat saya merugi. Karena hasil yang didapat adalah pembelajaran tentang
makna kehidupan. Dari situlah saya belajar mengerti tentang arti cinta kasih
maupun perbedaan. Ada banyak film yang jika kalian bisa melihat makna yang
terkandung didalamnya adalah makna edukasi yang membuat kita setidaknya
mengerti tentang bagaimana seharusnya hidup di dunia ini.
Sabtu,
10 Desember 2016, adalah perdana menonton film Cinta Laki-laki Biasa yang telah
tayang 9 hari lamanya. Mendengar judulnya, saya berfikir bahwa ini adalah judul
yang unik dan membuat saya penasaran. Apalagi ketika tahu bahwa yang menjadi
pemain utama adalah idola saya yaitu Deva Mahenra. Dan kebetulan yang lain,
Devalova (sebutan fans Deva Mahenra) mengadakan nonton bareng with Deva Mahenra
di Blok M Plaza Show 2 pukul 14.00. Sungguh, kebetulan yang memberuntungkan
bagi saya. Akhirnya bisa ketemu dan nonton bareng satu teather sama pemainnya
itu rasanya, speechless. Saya sampai tiga kali minta foto bareng sama Deva. Pertama
foto dengan Ka Deva, Teh Dhini dan Tante Ira Wibowo. Kedua, foto dengan ka Deva
dan Bunda Asma Nadia setelah menonton filmnya dengan keadaan mata yang
benar-benar sembab (bapeeerrr Paraaahhhh). Dan ketiga saat meminta tanda tangan
pada novelnya, nah yang ini kita selfie berdua. Pokoknya, puas paraaahhh.
Ini
adalah buku kesekian karya Bunda Asma Nadia yang diangkat ke Layar Lebar.
Seperti biasa, film ini sukses mengubah pola pikir saya tentang sebuah
hubungan. Didalamnya terdapat makna bahwa sejauh apapun kamu dengan jodohmu,
Allah akan tetap selalu menuntunnya kearahmu, jadi jangan khawatir. J Karena katanya, “semua akan nikah pada
waktunya”.
Film
ini menceritakan cinta luar biasa dari laki-laki biasa. Iya, itulah cinta
Muhammad Rafli Imani (Deva Mahenra) kepada Nania Dinda Wirawan (Velove Vexia).
Awal pertemuan yang cukup unik bagi saya, sebab bukan dengan adegan tabrakan
dijalan lantas beberapa hari jadian. Dan bukan juga dengan adegan marah-marah
karena ditabrak mobilnya terus minta ganti rugi lalu tukeran nomor, bukan.
Karena adegan yang ada adalah adegan normal sebagaimana dalam kehidupan realita
minta maaf dan cuek bebek. Pertemuan yang berawal dari hari pertama Nania KKN
di perusahaan perumahan dan diterima dengan mentornya adalah Rafli sendiri. Nania
dituntut untuk bekerja di lapangan (melakukan pekerjaan kasar seperti kuli
bangunan) dengan Rafli sebagai kepala proyeknya. Semakin hari, Nania semakin
mengetahui bagaimana seorang Rafli. Kepala Proyek yang dengan sepenuh hati
mengerjakan pekerjaanya. Kepala proyek yang tidak hanya memikirkan keuntungan
bagi perusahaannya tapi kenyamanan serta kekokohan bangunan rumah yang
dikerjakannya. Kedekatan mereka terbilang biasa saja karena Rafli tidak
menunjukkan ketertarikan pada Nania. Atau bisa dibilang Rafli sedikit minder
dengan status social Nania yang berasal dari keluarga kaya. Hingga pertanyaan
Nania tentang wanita impian Rafli di sela-sela pernikahan Tole dan Ida (Sahabat
Rafli) membuat Nania begitu mengagumi sosoknya.
Waktupun
berlalu, bertahun-tahun hingga pada akhirnya, Rafli melamar Nania. Keluarga
Nania yang terbilang kaya tidak pernah setuju dengan lamaran Rafli, karena ibu
Nania (Ira Wibowo) telah menjodohkan anak bungsunya itu dengan calon dokter
lulusan Jerman bernama Tyo (Nino Fernandez) yang tidak lain adalah anak
temannya ibu Nania (Donna Harun). Namun,sekeras apapun Ibu dan kakak-kakak
Nania melarang pernikahan mereka, sekeras itu juga Nania berusaha untuk
menentang mereka.
Nania
benar, dia tidak pernah salah memilih Rafli menjadi imam dalam rumah tangganya.
Rafli adalah sosok suami yang begitu bertanggung jawab dan sayang kepada istri
dan ibunya. Dari pernikahan mereka, Nania dan Rafli diamanahkan dua orang anak (perempuan
dan laki-laki) yang diberi nama Yasmin dan Yusuf. Keluarga yang mereka
pertontonkan adalah sebuah keluarga bahagia impian setiap manusia. Yang unik
namanya Yasmin. Rafli memberi nama anak pertamanya itu Yasmin Cinta Muhammad
(diperankan oleh Messi Gusti).
Hingga
suatu hari, Nania mengalami sebuah kecelakaan sehingga menghilangkan memori
ingatannya dan lumpuh. Saat itu juga, hati Rafli seakan remuk. Setiap hari,
Rafli membagi waktunya untuk bekerja, mengunjungi Nania hingga mengurus dua
anaknya. Karena hal ini,kedekatan Rafli dengan ibu dan kakak-kakak Nania seakan
sedikit membaik. Tapi, selalu satu yang membuat Rafli benar-benar terpukul
adalah ingatan Nania yang tak kunjung kembali. Menganggap rafli sebagai sosok
asing yang baru hadir dalam hidupnya. Bahkan menganggap dirinya tidak pernah
mempunyai anak bernama Yasmin dan Yusuf.
Adegan
paling menyentuh yang tanpa sadar membuat saya meneteskan air mata adalah
ketika kerinduan Yasmin akan Bundanya. Dimalam ketika Rafli sedang menidurkan
Yusuf, Yasmin berdiri dipintu kamar Rafli dan menangis mengingat Bundanya yang
tidak mengenalnya. Sungguh, itu adalah adegan paling dramatis sepanjang film
menurut saya. Ikut merasakan bagaimana hancurnya perasaan seorang anak ketika
tahu bahwa Ibunya sendiri tidak mengakuinya (terlepas dari sakit ingatan yang
diderita Nania).
Saya
terkesima dengan kegigihan Rafli membuat Nania mengingat dirinya. Sungguh, saya
ingin dicintai seperti cara Rafli mencintai Nania. Yang walau dalam keadaan
tersulitpun, laki-laki itu masih bisa mencintainya setulus hati.
Ingin
melihat cerita romance paling bikin baper sejagad hati. Saya rekomendasikan
film ini untuk kalian.
Alur
ceritanya cukup ringan dan terkesan sekali realitanya. Menonton film ini tidak
seperti sedang menonton sebuah dongeng, melainkan seperti sedang menonton kisah
nyata paling romantis di negeri ini. Dari sekian banyak film yang sedang
tayang, coba melipir ke Cinta Laki-laki biasa yuk, disana ada Kang Rafli yang
menunggu kalian menjadi Korban Bapernya. Hehehehe…
Berikut
Quote percakapan selama film diputar, sisanya kalian tonton saja yaa.. J
“Memang
Wanita seperti apa yang cocok untuk Kang Rafli?”
“Yang
shalihat dan menutup auratnya.”
“Mencoba
dan terus berjuang tetap lebih baik. Perkuat harapan dengan doa-doa. InsyaAllah
bisa.”
“Bismillah,
Nania mau belajar taat sama perintah dan larangan Allah, supaya bisa ke surge sama
Kang Rafli.”
“Sebab
kebahagiaan terlalu sempit jika cuma dimaknai dengan materi.”