Sejak
Reina memutuskan sekolah di Amerika. Ares dan Orion tidak tahu lagi kabar gadis
berkepang dua itu. Ia menghilang begitu saja tanpa kabar. Padahal, sudah
berjanji bertemu lagi untuk membuka surat permohonan yang mereka buat 10 tahun
lalu.
Ares
menganggap Reina sudah mengkhianati janjinya. Ia tidak mempercayai gadis itu
lagi. Ares tidak ingin mencari tahu keberadaan reina, apalagi menunggunya.
Hanya Orion yang masih semangat menanti kedatangah Reina. Sejak ia menerima
e-mail yang mengejutkan dan membangkitkan semua kenangan yang terkubur
dalam-dalam di otaknya. E-mail dari Reini. Reinanya.
Reina
ternyata tidak lupa akan janjinya. Reina juga tak sabar bertemu seseorang.
Seseorang yang sangat dirindukannya.
Apa
yang terjadi ketika Reina bertemu lagi dengan di kembat Ares dan Orion?
Bagaimana cara Reina menghadapi Ares yang skeptic dan emosional bahkan tidak
memedulikannya? Mungkinkah Reina lebih memilih Orion yang cerdas dan jago
basket? Ikuti terus kisah seru mereka.
Penulis : Orizuka
Penyunting : Ria
Dahlianti
Perancang Sampul
: Opung
Penata letak :
Niken Pratiwi
Penerbit : Puspa
Populer, grup Puspa Swara (Anggota IKAPI)
Cetakan : I
Hal : 236
ISBN : 978 602
8290 92 0
Review
Ares dan Orion adalah saudara
kembar. Akan tetapi, mereka sangat berbeda. Ares yang dingin dan pemberontak.
Sedangkan Orion yang hangat dan pintar. Mereka berdua bagaikan langit dan bumi.
Sangat susah disatukan. Hobby mereka sangat berbeda walaupun perawakan mereka
sama. Selera music mereka juga berbeda walaupun memiliki cita-cita ingin
menikahi gadis yang sama. Reina. Ya, Reinalah gadis yang selama ini mereka
berdua nantikan. Lebih tepatnya Ares yang telah lelah dan menyerah menunggu
Reina. Sedangkan Orion yang selalu berkali-kali berharap bahwa suatu saat nanti
Reina bisa kembali ke sisinya. Dan doa Orion dikabulkan. Reina kembali,
menjelma menjadi gadis yang sangat cantik. Orion merasa sangat senang dengan
kehadiran Reina dihari ulang tahunnya sedangkan Ares malah sebaliknya.
Jika boleh jujur, Reina kembali
karena ingin bertemu dengan seseorang yang selama ini menjadi impiannya untuk
pulang ke Indonesia. Akan tetapi, orang yang Reina ingin menyapanya, terlihat
begitu tidak antusias dengan kedatangannya kembali. Ares mendingin terhadap
Reina dan Reina membenci kenyataan itu. Sekuat tenaga Reina meyakinkan Ares
untuk mempercayainya kembali. Ares tak pernah mau memberinya kepercayaan. Reina
tetap memaksa dan berusaha keras untuk hal itu. Ares luluh dan Reina mengatakan
yang sejujurnya.
Cerita ini berawal dari
persahabatan antara dua orang anak kembar laki-laki dan satu orang anak
perempuan. Anak perempuan itu meminta kedua laki-laki kembar itu untuk
menuliskan apa yang mereka inginkan. Dan menguburnya dibawah pohon akasia
didekat taman tempat mereka bermain dan saling berjanji akan membukanya setelah
sepuluh tahun lagi.
Diceritakan dengan alur maju. Diawali
dari kisah Ares dan Orion yang tak pernah bisa mengenal kata akur. Dua lelaki
kembar yang memiliki kepribadian berbeda. Ares yang keras kepala, berandal dan
jago berantem. Sedangkan Orion yang pintar, anak baik-baik dan jago main
basket. Ares yang selalu diremehkan oleh ayahnya dan Orion yang selalu
dibanggakan oleh ayah mereka. Sungguh cerita yang begitu menyentuh. Realita
yang begitu memilukan bagi sebuah keluarga. Ketika mereka mempunyai anak-anak
yang menurutnya berbeda, seringkali diintimadasi oleh pengertian yang menurut
saya teramat sangat konyol. Bahwa seorang anak yang membanggakan adalah mereka
yang memiliki prestasi akademik, padahal pada hakikatnya anak dikaruniai
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, bukan berarti mereka harus
dibedakan, bagi setiap orang tua seharusnya berhenti untuk membedakan
anak-anaknya, karena seorang anak pastilah memiliki satu kestimewaan yang tak
pernah luput Tuhan titipkan.
Dari lima bintang, saya berikan
lima-limanya untuk novel ini. Novel yang pernah difilmkan dan sampai sekarang
saya belum melihat filmnya bagaimana ini, terlalu sayang untuk dilewatkan.
Novel yang begitu banyak makna yang bisa diambil didalamnya. Sungguh, Orizuka
selalu membuat saya menangis tersedu-sedu hingga tersenyum untuk alasan yang
tidak jelas. Ada jiwa yang dipancarkan dalam novel ini. Dan jiwa itu membuat
saya seolah-olah ikut berkelana hingga merasakan apa yang tokoh-tokoh itu
rasakan.
Ide cerita yang bagus. Dibuat
dengan gaya penceritaan yang menyenangkan dan membuat mellow. Novel ini sukses
membagi penderitaan tokoh utama yaitu Ares yang berjuang melawan penyakitnya
sendiri tanpa dibantu oleh orang-orang terdekatnya. Padahal ketika sakit,
terkadang dukungan keluarga juga sangat dibutuhkan untuk menambah porsi
semangat. Disini penulis seperti ingin menampilkan sisi tersakitinya Ares
hingga pembaca akan merasa kasihan membayangkan bagaimana Ares berjuang melewati
hidupnya selama bertahun-tahun. Berusaha meredam sakit hatinya sendiri terhadap
keluarganya. Dan betapa rumah seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk
kembali. Akan tetapi, takdir seolah merenggut semuanya dari dunia Ares
sekaligus. Disini saya sedikit heran, mengapa Orizuka, tidak membuat sang ibu
membela anaknya? Apa karena kepatuhannya kepada sang suami? Tapi bukankah
seorang ibu harusnya melindungi anaknya dan berusaha menyayangi anaknya sebaik
mungkin. Bukan malah ikut-ikutan sang Ayah untuk tidak mempedulikannya juga.
Jika ditanya tentang kekurangan
yang ada dalam novel ini, saya belum tentu bisa lancar menjawabnya. Sebab, saya
sangat menikmati bagaimana Orizuka membawa saya kedalam situasi demi situasi
menegangkan dalam cerita. Dan itu membuat saya bingung mencari kekurangannya.
Karena saya pribadi sangat menyukai novel ini. That Summer Breeze adalah novel
kehidupan. Mengajarkan arti keluarga dalam hidup. Perjuangan melawan untuk
melindungi orang-orang yang disayang. Dan masih banyak lagi makna-makna yang
tersirat yang dapat diambil dalam novel tersebut yang tidak bisa saya jelaskan
satu persatu disini.
Terima kasih untuk yang sudah
baca review ini sampai akhir. Dibuat agar bisa sedikit mengingat isi dari
sebuah novel fenomenal yang membuat saya nangis setiap kali membacanya. Jika
kalian belum membaca, cepat adopsi dan dijadikan koleksi buku dirumah ya.
Dijamin ngga bakal nyesel deh. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar