Hari ini aku membiarkan hatiku berusaha berdamai sendiri dengan keadaan.
Entah mengapa aku begitu tak menyukainya.
Tapi aku berusaha untuk tetap diam dalam celotehannya yang aku rasa sangat menyakiti sudut terdalam direlung hatiku.
Bukan, aku tak pernah bermaksud untuk membenci dia, aku hanya tak menyukai caranya yang tak menyukaiku.
Sangat kentara dari caranya berbicara padaku.
Aku mungkin perasa dan itulah yang paling aku benci dari diriku sendiri sebagai seorang wanita.
Entahlah, akupun tak begitu mengerti dengan keadaan diriku sendiri.
Aku sedikit tak menyukai caranya yang aku rasa memang tak menyukaiku.
Aku telah berusaha untuk tetap diam, tetapi mungkin diamku membuat diriku tersiksa.
Tapi biarkanlah, aku akan berusaha menjadi diriku sendiri.
Aku akan melupakan semua yang seharusnya aku lupakan.
Dan aku yakin semua akan indah pada waktunya.
Mungkin bukan aku.
Jakarta, 24 mei 2014
Layaknya seekor burung, sebuah kata itu seakan terbang melintas tanpa bisa tertangkap. Mengalun dengan begitu cepat, hingga terkadang bisa kau temukan aku sendiri, melamun di jalan pulang. Bukan, aku bukan melamun, hanya sedang menikmati rangkaian kata yang terlintas di hati dan fikiran ciptaan Tuhan.
Sabtu, 24 Mei 2014
Mungkin Bukan Aku

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar