Jumat, 20 Juni 2014

MY BOOK STORE

KOLEKSI BUKUNYA ASMA NADIA

Ajarkan aku mantra pemikat cinta Ahei dan Ashima, maka akan kutaklukkan penghalang segala rupa agar sampai cintaku padanya. 

Dewa dan Ra adalah busur dan anak panah. Keduanya memiliki bidikan yang sama, sebuah titik bernama istana cinta. Tapi arah angin mengubah Dewa. Sebagai busur, dia memilih sasarannya sendiri dan membiarkan anak panah melesat tanpa daya. Sebagai laki-laki pengagum mitologi, Zhongwen ibarat kesatria tanpa kuda. Sikapnya santun dan perangainya gagah, tapi langkahnya tak tentu arah. Dia berburu sampai negeri jauh untuk mencari Tuhan sekaligus menemukan Asma, anak panah yang sanggup meruntuhkan tembok besar yang membentengi hatinya. Dan di manakah Ra ketika dalam kegamangan Asma menelusuri Tembok China, menjejakkan kaki di pemakaman prajurit Terakota dan menjelajah dunia dongeng si cantik Ashima dari Yunnan? 
Dua nama, satu cinta. 
Ra yang mencampakkan Dewa. 
Asma yang berjuang melupakan lelaki berahang kukuh yang diam-diam memujanya. 
Bersama, mereka mencoba menaklukkan takdir yang datang menyapa. 


Ini benar-benar diary kocak dari seorang pemuda nekat.
Namanya Dedi Padiku.
Bisa dibilang ini novel tetralogi 4 in 1.
Novel kocak, yang dijamin bikin kamu ketawa. 
Juga novel romantis, yang membuat pembaca mabuk cinta. 

Nggak cuma itu, Mengejar-ngejar Mimpi memilíki banyak bagian haru, yang akan membuatmu ikut berurai air mata. 

Sebuah novel inspiratif yang menguatkan semangat ketika kamu merasa lemah mencapai cita-cita.

Baca kisah perjalanan unik dan nekat Dedí Padîku mencapai impian di Jakarta. Kamu nggak akan percaya ada begìtu banyak kisah terjadi pada satu orang hanya dalam waktu Singkat! Dan kìta bisa belajar banyak dari kisah hidupnva. 


Tak banyak buku mampu menggugah pembaca seperti ini. Membuat pembaca terhibur dan berkaca-kaca di Saat yang sama.



"Tidak mudah menemukan pengalaman unik, kocak tragis, dan inspiring terjadi pada satu orang. Untuk mencapai impian menjadi penulis, Dedi Padiku harus memulai dari kuli bangunan, kuli pasar, sopir, salesman, pelayan, bahkan sempat direkrut menjadi teroris dan ditawari bekerja sebagai gigolo. Kaya pembelajaran berharga untuk semua yang memperjuangkan impian."
Asma Nadia, Penulis 49 Buku Best Seller.


“lni novel yang secara isi Iebih kuat dan kaya dari Laskar Pelangi. Dedi Padiku mampu menghanyutkan pembaca dalam ramuan kisahnya. Tangis, tawa, derìta, 
dan bahagía dalam satu cerita. Benar-benar menginspirasi pembaca!" 
Armiadí Asamat, Penggiat Kepenulisan


“Kalau tidak kenal langsung orangnya, sulít percaya apa yang dilewatì Dedì 
Padiku adalah kisah nyata. Benar-benar keren!" 
Wasi’ Kendedes, Aktivis Mural dan Desain Grafis


“Dedi pernah dilecehkan sebuah website kepenulìsan karena tidak mengertì
pemakaian tanda baca dan huruf besar. Pernah ditolak dan ditertawakan tulisannya 
karena dianggap buku aliran Sesat. Tapi ia tidak menyerah sampai akhirnya buku ini 
berhasil diterbitkan. Tentu saja bukan perjuangan yang mudah.” Isa Alamsyah



Kisah-kisah Perjuangan, Pengorbanan dan Proses Jilbab Pertamaku

sinopsis:

"Ibu menarik jilbab saya hingga terlepas."
"Bapak marah dan membuang kerudung saya ke tempat sampah."
"Pernah setelah tak tersisa satu jilbab pun, saya terpaksa menutupi bagian kepala dengan sprei."
"Setelah masuk Islam, saya tergerak mengenakan jilbab. Meski harus sembunyi-sembunyi."
"Saya diusir, dianggap bagian aliran sesat hanya karena berhijab rapat."

Ada apa dengan jilbab sehingga tak semua muslimah mudah mengenakannya?
Padahal ia hanya sepotong kain, terbilang ringan, hanya kebetulan menutupi bagian kepala dan disertai komitmen menutup aurat.
Kenapa masih ada yang mempermasalahkan, sementara tak ada yang protes jika seseorang mengenakan dasi, topi, scarf, atau kacamata hitam?
Apakah kerugian membiarkan seseorang mengenakan busana muslimah?

Berliku dan panjang perjuangan banyak muslimah saat hidayah mengetuk dan hasrat untuk taat tak terbendung. Mulai dari keluarga, pihak sekolah, kantor, bahkan masyarakat sekitar. Tantangan lain menanti saat muslimah mendapat kesempatan keluar negeri dan menjadi pemandangan asing di negara mayoritas non muslim.
Lalu adakah kata menyerah untuk buktikan cinta kepada-Nya?

La Tahzan for Hijabers, sebuah buku yang layak menjadi kado bagi muslimah mana saja,
baik sudah berjilbab, terselip keinginan dan niat, atau pun justru sedang dalam keraguan untuk membuka kerudung, karena banyaknya gempuran iman.
Semoga indah hidayah-Nya dapat kita dekap hingga menutup mata.


Berikut sinopsis bukunya ya: Judul buku: Salon Kepribadian, Jangan Jadi Muslimah Nyebelin Penulis: Asma Nadia Tebal buku: 328 hal Harga: 56 rb Penerbit: AsmaNadia Publishing House Salon kepribadian buat muslimah, memangnya perlu? Bukannya muslimah apalagi jika sudah berkerudung, identik dengan pribadi anggun yang menebar sejuk pada sekitar? Hm, meski seharusnya hanya menjadi sumber kebaikan, lihat kiri kanan deh, atau tatap bayangan di cermin. 

Jangan-jangan muslimah nyebelin yang butuh direhab itu kita sendiri:) Mulai dari menjadi sumber aroma tidak sedap karena bau badan, selalu ngeluh sampai teman yang dengar lama-lama pingin menjitaki; atau kebiasaan asal komen, “Kok kamu gendutan sih? Iteman sih? Jerawatan sih?” Bahkan saat menjalankan ibadah pun, ternyata muslimah bisa kena label nyebelin. Contohnya muslimah yang berdoa panjang atau sibuk make up di karpet musholla, sementara antrean penuh. Asal menaruh kaus kaki ketika shalat hingga jamaah di belakangnya kebauan, dan lain-lain. 

Dengan segudang alasan itu, Salon Kepribadian, hadir, untuk membantumengoreksi kebiasaan sepele, namun ternyata membuat tidak nyaman sekitar. Semoga menjadi menjadi kado cinta bagi muslimah mana saja: keluarga, sahabat, bahkan (calon) istri:) Testimoni: Buku ini berjasa mengubah penampilan saya. Yang tadinya cuek bebek, sim salabim berubah 180 derajat. Tadinya saya berpikir penampilan luar nggak penting, isi otak dan hati lebih penting. 

Tapi setelah terjun ke dunia profesional, boommm... baru sadar, ternyata saya salah total! Terima kasih Mbak Asma Nadia (Heni Heryani) Bagi yang baru pakai kerudung, atau yang ingin pakai kerudung, dan yang sudah pakai kerudung buku ini sungguh sangat recommended banget! (Syifa Adiba, Goodreads) Sangat inspirasional :D Dengan lugasnya Mbak Asma menjabarkan berbagai 'kelemahan' yang sering kali tidak kita sadari. Dengan gaya mirip ngobrol, membuat saya tersadar banyaaaaaaak banget punya kelemahan. 

Buku ini seperti cermin. Bacalah agar tahu kelemahan kita yang 'sepele tapi nyebelin. (Tapetum Lucidum, Goodreads) Nggak bosen baca ini buku. Tidak menggurui ataupun sok tau, sok maksain harus A, B, C, atau D. Malahan kita ketawa-ketiwi nyadarin kesalahan diri. Dan berjanji mengubahnya. Dibaca bareng sobat jadi saling instropeksi diri, memberi saran yang membangun, jadinya nggak tersinggung. (Aishi Lely) Isinya simpel, tapi ngejleb banget, dan sukanya buku ini practical, bisa ngasih gambaran hal apa aja yang bisa kita lakukan untuk nggak jadi muslimah nyebelin. (Rahmi Ayu Umami)


Judul buku: Catatan Hati di Setiap Doaku,
Kisah-kisah keajaiban doa yang inspiratif,
membangkitkan harapan dan menuntun keluar dari keputusasaan. 

Penulis:    Asma Nadia, dkk

Penerbit: AsmaNadia Publishing House
Harga:      53 ribu
Tebal:       288 hal


Saat cinta bicara sendiri
Saat sakit tak juga usai
Saat usaha hanya berisi kehampaan
Saat buah hati tak juga di pelukan
Bismillah.
Bersama-Nya tak ada jalan buntu.

Doa adalah titik embun yang menjelma cahaya, Manakala mimpimu gulita
Atau harapan tak menemukan di jalannya (Catatan Hati di Setiap Doaku)

Seorang teman pernah berkata kepada saya, percuma berdoa toh doa-doa saya tidak pernah dikabulkan. Kalimatnya membuat saya merenung, benarkah? Bukankah Allah dekat dan mengabulkan permohonan orang yang berdoa, apabila ia bermohon kepadaNya? Apa yang salah dengan doa-doa kita.

Allah, jika kita tak lagi percaya kekuatan doa. Lantas kemana wajah harus dihadapkan ketika keputusasaan menyapa dari berbagai sudut, dan hidup seakan tak punya harapan?
  Catatan Hati di Setiap Doaku berisi kisah-kisah sejati, keajaiban doa yang dirasakan penulis-penulisnya. Menyentuh dan menggugah. Bagaimana masing-masing berusaha menemukan kekuatan agar tidak tenggelam dalam jerat keputusasaan saat ujianNya menyapa.
Sebagian tulisan di buku ini pernah dimuat dalam Catatan Hati di Setiap Sujudku, yang dulu sempat menjadi best seller. Bahkan diterbitkan di Malaysia dan mengalami cetak ulang. 
Semoga menebalkan semangat berdoa setiap pembacanya, hingga tak menempuh jalan pintas lain, bagi penyelesaian berbagai persoalan kehidupan. 

Inspirasi dan semangatnya mengingatkan saya akan buku La Tahzan yang fenomenal itu (Helvy Tiana Rosa, Penulis, Dosen UNJ) 
I have to say ... that it is fantastic how Asma Nadia writes and touches the readers' feeling, it is not a common "gift"..[smile]. It reminds me of one of my favorite classic writers: Jane Austen (author of the famous "Pride and Prejudice"), who had always tried to write "from her heart" and showed the very high spirit of a well-educated young woman. That is very rare... (Dr. rer. nat. Kartika Senjarini)


JILBAB TRAVELER
Berjilbab bukan berarti kamu nggak bisa keliling dunia!
Jalan-jalan aman, nyaman, mudah, murah,
bahkan gratis bagi muslimah. Mau?
Semua berawal dari impian.
Buku ini akan membuat keliling dunia bukan lagi impian buatmu.
Asma Nadia sudah membuktikan,
dari gadis kecil yang tinggal di pinggir rel kereta api, hingga menjadi
penulis traveler yang telah menjelajahi 130 kota di 30 negara di dunia.

17 Kesalahan yang bikin traveling nggak asyik
Secuil kamus 'survive' di negeri orang
Tips mencari makanan halal dan tempat sholat di negeri minoritas Muslim
Info komplit wisata di berbagai negara
Ketika mimpi Jilbab Traveler terhalang dompet

Biar nyasar nggak apa deh. Kelaparan, siapa takut?! Dicopet? Suer nggak keberatan. Asal di luar negeri! Lho, hehehe.
Tapi buat jilbaber, traveling apalagi ke luar negeri, tentu berbeda. Bawaan pasti lebih banyak. Baju, rok atau celana harus panjang. Terus ada jilbab, ciput, manset, kaus kaki, bros, peniti, kesannya ribet! Belum mencari makanan halal, bingung menemukan tempat sholat, masih dicurigai TKW atau disangka teroris, lagi!
Tapi jangan khawatir, sekarang ada “The Jilbab Traveler” yang mengungkap kisah seru, lucu dan haru perjalanan 15 muslimah ke: Perancis, Amerika, Suriah, Korea, Dominika, Rusia, Scotland, Italia, Yunani, Belanda, Belgia, Jerman, Australia, Turki, dll.
Plus tips lengkap mulai dari pilihan pakaian, mencari tiket, mengatur budget, booking penginapan, packing biar ramping, tips jika bersama anak-anak, sampai mengenali modus kriminalitas di berbagai kota di dunia. Masih ditambah peluang traveling gratis.
Membaca buku ini juga akan membuka pintu bagi mimpimu keliling dunia. Dan beberapa teman membuktikannya:
“Mbak mimpi saya keluar negeri sebelum baca Jilbab Traveler sempat mati, alhamdulillah sekarang saya di Beijing!”
“Thanks Jilbab Traveler! Bukunya bikin saya berani bermimpi, yang membawa saya sampai ke Paris!”
Semangat! Jangan biarkan orang lain mencuri mimpimu. Semoga setiap perjalanan selain menyisakan kenangan dan foto-foto ceria juga makin menambah iman. Bismillah.


Tidak ada komentar: